Sarana Umrah – Bagaimana cara mengecek buku kuning / (serifikat meningitis) palsu atau asli secara online agar jama’ah bisa mendapatkan visa dan layak berangkat ke Tanah Suci.
Sudah menjadi keharusan bagi jama’ah umrah atau haji utuk melakukan suntik vaksin meningitis sebagai syarat mendapatkan visa berangkat ke Baitullah. Apabila buku kuning (sertifikat meningitis) tidak berlaku bahkan palsu, jama’ah tidak akan bisa menunaikan ibadah umrah/haji ke Tanah Suci.
Semakin maraknya kartu vaksin palsu untuk jemaah umrah karena harganya terhitung lebih murah membuat kesalahan fatal karena bisa menyebabkan jemaah gagal berangkat.
Pihak otoritas kesehatan bandara punya wewenang untuk menggagalkan setiap jemaah yg berangkat dengan dokumen ICV palsu dan bisa dikenakan pidana karena melanggar PMA No. 8 tahun 2018 dan juga undang undang yang berlaku.
Lalu bagaimana cara membedakan ICV (International Certificate of Vaccination) asli atau palsu ? Pihak otoritas biasanya dapat membedakan melalui :
- keabsahan nomor batch vaksin pada ICV,
- tanda tangan otoritas,
- kertas yang berbeda pada ICV asli yang menggunakan kertas khusus security printing.
- Hologram
- Format Blanko, karena setiap tahun formatnya berubah rubah
- Penyesuaian tanggal suntik dengan label vaksin & pembuatan paspor
Jama’ah sendiri setelah disuntik vaksin menignitis bisa melakukan cek secara online dengan cek nomor batchnya di web berikut :
https://sinkarkes.kemkes.go.id/welcome/check_document
pilih jenis dokumen ICV dan masukan nomor kode di bagian atas halaman barcode.
Anda juga bisa dengan mudah download aplikasi QR barcode di handphone Anda. Jika sudah ada aplikasi bawaan dari handphone untuk scan barcode, tinggal langsung scan. Tampilan hasil dari scan barcode vaksin meningitis Anda akan terlihat di web Sinkarkes Kementerian Kesehatan RI seperti berikut :
Sekalipun sudah di cek sendiri, alangkah baiknya jama’ah pun bisa mengingatkan pihak travel umrah/haji untuk melakukan cek ulang. Sudah menjadi prosedur dan keharusan bagi pihak penyelenggara untuk selalu memeriksa dokumen jama’ah.
