Ka’bah Sumber Segala Petunjuk

Pada tulisan sebelumnya, telah sedikit dibahas tentang keutamaan kota Makkah dan Ka’bah secara umum. Kali ini akan kita bahas secara khusus penafsiran terhadap ayat ini  menurut perspektif  Ibnu Asyur.

Berangkat dari ayat:

{إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ (96) فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا} [آل عمران: 96، 97]

“Sesungguhnya rumah pertama yang Allah letakkan adalah yang berada di kota mekah dengan kondisi terberkahi dan pemberi petunjuk kepada semua alam. Di dalamnya terdapat tanda-tanda Allah yang nyata: yaitu maqom Ibrohim. Barang siapa yang memasukinya maka ia akan berada dalam keadaan aman” [Ali Imron: 96-97]

Ibnu Asyur, salah seorang ulama pakar Maqosid Syariah yang telah menulis karya magnum opusnya yaitu: tafsir At-Tahrir Wat Tanwir. Dan akan dicuplikkan inti-inti pembahasan mengenai tafsir ayat ini.

Ka’bah ini merupakan rumah pertama yang dibangun oleh Allah swt yang  bertujuan untuk memberikan petunjuk, menggaungkan tauhid Allah agar menjadi sebuah simbol yang dapat disaksikan dengan panca indra atas makna pengesaan Allah. Di sana terdapat dalil atau petunjuk atas ajaran-ajaran yang murni (al-hanafiyah). Jika telah ditetapkan bahwa Mekah memiliki keistimewaan statusnya sebagai bangunan yang pertama dan kemulian yang kontinyu sepanjang masa –tidak seperti bangunan-bangunan keagamaan yang lain-, maka itu merupakan petunjuk tuhan bahwa Allah memberikan perhatian yang lebih, menetapkan bahwa upaya itu merupakan bagian dari agama yang dituju oleh Allah swt. Dan itu sesuai dengan firman Allah yang lain: “sesungguhnya agama di sisi Allah adalah Islam[At-Tahrir Wat Tanwir, Ibnu Asyur, hlm 12, vol IV]

Penetapan Allah akan keagungan Ka’bah di sisi di dalam ayat ini, ternyata memiliki sebab (asbabun nuzul). Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Mujahid bahwa antara kalangan muslimin dengan bangsa Yahudi saling membanggakan dirinya.

Yahudi berkata: Baitul Maqdis lebih utama dan lebih utama daripada Ka;bah; karena Baitul Maqdis adalah tempat hijrahnya para nabi dan ia merupakan tanah yang disucikan. Sementara muslimun menjawab: Ka’bah lebih utama. Maka turunlah ayat yang menjelaskan tentang keutamaan Ka’bah.

Rombongan Jama’ah Umrah Reguler / Sarana Umrah 2018

Jika melihat dhohir ayat ini, bahwa bangunan pertama yang dibangun di muka bumi adalah Ka’bah. Dan beberapa ulama yang mengambil pandangan ini adalah Mujahid, Qotadah, Suddi, dll. Mereka menambahkan bahwa Ka’bah telah dibangun pada masa nabi Adam, kemudian roboh. Setelahnya diperbarui oleh Nabi Ibrohim.

Tapi, ulama Muhaqqiqin dan mayoritas ulama tidak mengambil makna dhohir ini; karena semuanya diriwayatkan dengan sanad-sanad yang sangat lemah. Dan mereka memberikan pentakwilan ayat ini.

Tidak diragukan bahwa yang membangun Ka’bah adalah Nabi Ibrohim. Penyebutannya banyak di dalam Al Quran. Jika bangunan ini dibangun nabi-nabi setelahnya, maka pasti akan disebutkan di dalam Al Quran.

Jika faktanya menunjukkan  hal ini, maka tidak dapat kita ambil pandangan bahwa Ka’bah dibangun sebelum masa Nabi Ibrahim. Maka, makna ayat ini adalah pertama kali bangunan ibadah yang benar yang diciptakan untuk mempopulerkan ajaran tauhid.

Jika Ka’bah merupakan bangunan ibadah yang benar yang dibangun pertama kali, maka ia adalah pusat petunjuk Allah. Semua petunjuk diambil darinya, maka tidak dapat dipungkiri lagi untuk semua kaum semua umat untuk mengakui keberadaan Ka’bah dan mengakui keistimewaan yang dimilikinya.

Dan itu mewajibkan untuk mengikuti agama yang dibangun menurut asas-asas nabi pembangunnya yaitu nabi Ibrohim. Sebagaimana ditetapkan di dalam ayat yang lain: “Ikutilah agama Ibrohim yang murni” [Al Baqoroh: 95]

Pada akhirnya, kita memahami bahwa Ka’bah merupakan sumber hidayah, sumber petunjuk, sebagaimana ajaran yang telah diberikan dan disebarkan oleh Nabi Ibrohim As.

Leave a Comment

Start typing and press Enter to search